Breaking News

Ngaji Rasa dan Ngaji Jiwa Raga Agar Jadi Insan Yang Bertaqwa

Foto: Ustadz M Arif Lutfi Bersana Ibu dan Kakanya. 


Brebes Wsrta.onenews-- (18/04/2023) Segala puji bagi Alloh SWT yang telah membimbing kita kepada Islam dan menyatukan kita dengan iman , serta memuliakan kita dengan mengutus manusia terbaik, Muhammad Saw , semoga Alloh melimpahkan sholawat kepadanya yang di utus sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan  serta mengajak ke jalan Alloh dengan izinNya dan cahaya yang  terang benderang , beserta keluarganya , sahabatnya  dan pengikutnya hingga hari kiamat tiba.

Alloh SWT telah menciptakan dan memuliakan manusia . Dia memberi manusia berbagai karakter dan peran , bermacam nikmat dan kesenangan , serta menundukkan berbagai mahluk bagi mereka . Ia menganugerahi akal ( hati) supaya manusia mampu membedakan jalan yang baik dan jalan yang buruk , juga membekalinya dengan kemampuan berpikir dan berpotensi fisik agar mampu memakmurkan bumi dengan amal saleh.

Alloh dengan hikmahNya menjadikan jiwa manusia mampu menerima arahan kepada kebaikan dan keburukan. Manusia juga diistimewakan dengan berbagai karakter dan sifat , yang di sana dapat di saksikan kekuasaan Alloh pada mahlukNya. Jiwa dapat menjadi lembut dan keras , gembira dan putus asa , sabar dan keluh kesah , merendah dan sombong , sensitif dan bebal , aman dan takut , semuanya sangat rinci dan detail , yang memiliki berbagai macam kondisi dan perubahan.

Jika setiap muslim mampu menundukkan keburukan jiwanya dan membimbingnya ke jalan yang baik , maka ia akan mendapat kebahagiaan dan kesuksesan . Namun jika jiwanya mengikuti hawa nafsu , maka ia akan menyesal dan rugi . Alloh SWT berfirman : yang artinya : " Dan demi jiwa dan penyempurnaan nya , kemudian ia mengilhamkan dosa dan takwa . Maka sungguh , sukses bagi orang yang membersihkannya , dan sesal bagi orang yang mengotorinya . ( QS Asy Syam 7_10 ).

Dari dulu hingga kini , telah ada berbagai cara manusia dalam berinteraksi dengan jiwa , dan terdapat pula berbagai pendapat mengenainya. Di antara mereka ada yang sibuk meneliti khakikat dan aksiomanya , hingga pembahasannya menjadi rancu , dan tidak pernah mantap kebenarannya, bahkan menimbulkan benturan dan ketidak jelasan , hingga manusia tambah sengsara dan sesat . Berbagai agama yang menyimpang dan aliran - aliran filsafat tidak mampu mewujudkan stabilitas dan harmoni kehidupan manusia , bahkan hanya menambah kehancurannya saja , yang di sebabkan oleh penyimpangannya dari fitrah dan tenggelam di dalam khurafat dan akidah-akidah yang batil .

Psikologi modern datang dengan merendahkan gambaran martabat manusia.Mereka menyamakan manusia dengan hewan yang hanya menuruti insting-insting belaka. Mereka merendahkan nilai-nilai luhur manusia , bahkan menjadikannya hanya seperti robot tanpa roh , berubah-rubah tanpa hati , menjadi pribadi yang terpecah yang dikuasai oleh hawa nafsu.

Dalam hantaman gelombang berbagai aliran pemikiran dan akidah , manusia kemudian berupaya untuk  mencari jalan penyelesaian dan keselamatan , yang dapat membimbingnya agar ia dapat hidup di bawah naungan limpahan kemuliaan yang memberikan ketenangan jiwa. Kemudian ia bertanya dengan sedih : " Dimana akan kutemukan kehidupan yang baik dan kebahagiaan hakiki. Dan siapa yang dapat membimbingku ?

Andai ia mau mengikuti fitrahnya , maka ia akan tahu awal langkahnya .

Alloh SWT yang menciptakan manusia dan memuliakannya tidak akan meninggalkan nya berada di dalam kehidupan ini tanpa cara dan dalilnya. Dia telah menjelaskan jalan petunjuk agar manusia berjalan di atas petunjuk jalan agamanya dan waspada akan jalan sesat untuk di jauhi , demi kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.

Penulis : Ustadz M. Arif Lutfi Dari Kaliloka Brebes
Editor : Nur S
© Copyright 2022 - SUMUT SATU SUARA